Allah subhanahu wa ta’ala telah menjadikan di dalam diri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sifat jawaami’ kalim, yaitu ucapan beliau yang singkat, namun penuh dengan makna dan faidah. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki wasiat-wasiat yang agung, kalimat yang indah dan mencakup keseluruhan bagi yang bertanya ataupun yang hanya mendengar. Sehingga nasehat-nasehat beliau shallallahu 'alaihi wa sallam berlaku sepanjang zaman sampai dengan hari kiamat kelak.
Siapa pun yang berusaha menggali dan mengamalkannya, niscaya dia akan beruntung di dunia dan di akhirat. Salah satunya adalah hadits yang diceritakan dari sahabat Abu Ayyub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, ada seseorang yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian mengatakan,
عِظْنِي وَأَوْجِزْ
“Berilah aku nasihat, namun ringkas saja.” Dalam riwayat lain dikatakan,
يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِي وَأَوْجِزْ
“Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku ilmu yang singkat dan padat.”
Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ وَأَجْمِعْ الْيَأْسَ عَمَّا فِي أَيْدِي النَّاسِ
“Apabila kamu (hendak) mendirikan shalat, maka shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak berpisah. Janganlah kamu mengatakan suatu perkataan yang akan kamu sesali (dikemudian hari). Dan kumpulkan rasa putus asa dari apa yang di miliki orang lain.” (HR. Ahmad no. 23498, Ibnu Majah no. 4171. Lihat Ash-Shahihah no. 401)
Dalam hadits tersebut, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tiga perkara yang mengumpulkan seluruh kebaikan. Semoga kita bisa mengamalkan nasehat dari Nabi kita alaihishsholatu wassalam. Wabillahi taufiq.